Menyikapi Perbedaan Pendapat Dan Fatwa Yang Harus Diikuti
- ..
Perbedaan
pendapat hampir tidak bisa tidak akan terjadi, apalagi dalam
persoalan fiqih (furu'iyah). Karena dalam usul fikih (metodologi
penentuan hukum fikih) dan akidah pun bisa berbeda. Dalam hal ini kita harus memilih yang paling tepat, yang cocok dan benar menurut diri kita. Tepat, cocok
dan benar ini tiada lain standarnya adalah fikiran kita yang jernih, yang tak terkontaminasi oleh nafsu, kepentingan-kepentingan sesaat,
politik, dan semacamnya.
Semua
ulama yang telah berijtihad, masing-masing pasti mempunyai landasan
hukum yang kemungkinan saling berbeda sehingga hasilnya pun
berbeda-beda. Yang paling penting dalam keperbedaan seperti itu, kita
jangan saling membenci. Kita harus bersikap tegas: Saya ya saya, anda
ya anda, kita saling menghormati. Kalau merasa cocok dengan fatwanya
MUI, silahkan, cocok dengan Majlis Tarjih Muhammadiyah juga silahkan,
atau hasilnya Bahtsul Masail NU juga tak apa. Atau tidak yang di
Indonesia, seperti fatwanya Yusuf Qardhawiy juga tidak salah. Yang
salah besar itu jika kita memilih seenaknya tanpa berfikir secara
jernih, tanpa memikirkan dampaknya jauh ke depan, dan setelah itu masih menghujat kelompok lain, padahal diri kita sendiri juga cuma
ikut-ikutan.
Kalaupun
tidak mampu memilih mana yang paling tepat, asal melaksanakan apa
yang dikatakan seorang kyai atau ustadz, ya sudah laksanakan saja
dengan ikhlas, dan tak usah ikut-ikutan menyalahkan kelompok lain.
Wallahua'lam
bisshawaab.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer