Rasa was-was merupakan penyakit yang ada dalam jiwa manusia. Penyakit tersebut terkadang juga disebabkan oleh syaithan yang menggoda perasaan manusia agar manusia ragu dan bimbang. Maka kita senantiasa diperintahkan untuk meminta perlindungan kepada Allah dari was-was ini. Dalam surah an-Nas, "Katakan (wahai Muhammad) aku berlindung kepada Tuhannya manusia. Dzat yang memiliki semua manusia. Tuhan seluruh manusia. Dari kejelekan godaan syetan. Yang membisikkan kebimbangan di hati manusia. Dari golongan jin dan manusia" (Q.S. an-Nas).


Dari pendekatan agama, cara menghilangkan was-was adalah mulai melatih diri berprasangka baik terhadap Allah dan menanamkan keyakinan kepada diri kita bahwa Allah tidak membebani diri kita kecuali semampu kita. Nabi Muhammad pernah bersabda :"Bila kalian diperintah untuk menjalankan suatu ajaran, maka lakukan semampumu dan apabila kamu dilarang dari suatu tindakan maka tinggalkan ia secara total". Ketika kita berwudhu atau mendirikan sholat, berarti kita menjalankan perintah Allah, maka kita lakukan itu semampu kita dengan meninggalkan rasa ragu yang ada dalam hati kita. Apakah wudhu dan sholat kita diterima atau tidak, apakah wudhu dan sholat kita sempurna atau tidak, kita serahkan itu semua kepada Allah dengan tanpa keraguan. Kita harus yakin bahwa Allah maha menerima akan semua ibadah kita baik yang sempurna maupun yang tidak. Kita juga harus berhusnuzzan (prasangka baik) terhadap Allah bahwa ibadah kita yang kurang sempurna akan diampuni oleh Allah karena kita telah berusaha sekuat tenaga.

Banyak orang yang mengalami was-was karena permasalahan niat, baik niat wudhu maupun sholat. Mereka menjadi was-was karena berkeyakinan bahwa melakukan niat harus bersamaan dengan membasuh muka ketika wudhu secara tepat. Ada juga yang menjadi was-was karena keyakinan bahwa melafazkan dan melakukan niat sholat harus bersamaan dengan mengangkat tangan ketika takbiratul ihram atau ketika mengucapkan Allahu akbar. Karena terlalu berkeyakinan seperti itu, dan akhirnya ia merasa kesulitan untuk melakukan niat secara bersamaan dengan membasuh muka ketika wudhu atau takbiratul ihram ketika sholat.

Yang perlu kita ketahui, bahwa niat, baik dalam wudhu maupun sholat sebenarnya masalah yang ringan dan cukup dengan sebersit rasa bahwa kita melakukan sholat atau wudhu karena Allah. Itu sudah cukup. Adapun melafalkan dan melakukannya secara bersamaan dengan membasuh muka atau dengan takbiratul ihram itu hanya sunnah.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer