بِسْــــــــــــــــــــــمِ اَللّهِ الرّحْمن الرّحيم 
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ 
آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ وَ عَلۓ آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ


Bulan Ramadhan memang sangat sayang jika berlalu begitu saja tanpa kita manfaatkan untuk menambah kualitas amal dan ibadah kita. Selain amalan berpuasa, seperti tarawih, berbuka, sahur, dan memberi buka puasa orang lain. Rasanya kurang afdhal, jika kita tidak lengkapi ibadah Ramadhan ini dengan melaksanakan i'tikaf.

I'tikaf adalah berdiam diri dimasjid untuk melakukan suatu amalan dengan niat i'tikaf dan tidak keluar dari masjid kecuali dengan sebab dan alasan yang mendesak. Amalan yang dilakukan selama i'tikaf adalah sebagaimana ibadah-ibadah lainnya seperti shalat lima waktu, shalat sunah, membaca al-Qur'an, berzikir, mendengarkan atau memberikan siraman ruhani, dan lain-lain.

I'tikaf dalam bulan Ramadhan dianjurkan khususnya pada waktu sepuluh akhir dari penghujung bulan puasa. Yaitu malam ke 21 sampai dengan 30 Ramadhan. Hal ini berdasarkan hadits nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa beliau ketika Ramadhan telah memasuki malam ke 21, membangunkan keluarganya (istri-istrinya) untuk bangun malam dan beliau menguatkan tali sarungnya untuk melaksanakan I'tikaf pada malam-malam tersebut. Menguatkan tali sarungnya mengindikasikan kesiapan yang maksimal untuk menyongsong ibadah pada malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan.

Tentu dalam I'tikaf ini terdapat adab dan etika yang harus diperhatikan. Mengingat biasanya itikaf dilakukan oleh banyak orang, maka yang terpenting dari etika ini adalah menjaga kebersihan masjid. Harus diciptakan kesadaran antar mereka yang beri'tikaf budaya tertib dan bersih, khususnya dari merapihkan tempat tidur mereka, sisa makan sahur dan berbuka juga dari peletakkan pakaian yang kotor. Sehingga jangan sampai masjid ketika musim I'tikaf tiba, berubah bentuk dan baunya menjadi tidak karuan. Maka seyogyanya dalam setiap masjid yang menyelenggarakan I'tikaf harus dibentuk panitia yang mengatur segalanya termasuk dari aspek kebersihan masjid tersebut.

Di samping adab ibadah yang harus dikerjakan oleh yang beri'tikaf seperti meluruskan niat I'tikaf semata untuk ibadah, menjaga amalan-amalan wajib dan sunnah selama I'tifaf, menghindari pembicaraan yang kurang bermanfaat, menghatamkan al-Qur'an, mentadaburi kandungan al-Qur'an, mengaji masalah-masalah keagamaan seperti fiqh, hadits dan tafsir, tidak keluar masjid kecuali ada kepentingan yang mendesak, membiasakan membaca zikir waktu pagi dan petang, tidak membuang waktu dengan melakukan hal yang dapat mengganggu kekhusu'an ibadah, seperti terlalu sering menelpon teman, membuka internet bagi yang membawa laptop atau handphone yang terkoneksi internet (seperti facebook, email dan web site), dan bagi yang menyertakan anak kecil agar dibimbing untuk tidak membuat keributan di dalam masjid sehingga mengganggu kekhusu'an ibadah orang lain.

I'tikaf sekalipun ibadah ini adalah sunnah, akan tetapi jika dilakukan dengan baik dan sesuai dengan etika dan adab yang benar, maka akan dapat memberikan banyak khasiat bagi yang melakukannya. I'tikaf di hari kesepuluh terakhir bulan puasa, ibarat sekolahan ruhaniyah bagi kita yang menginginkan kesempurnaan berpuasa. Dengan program acara I'tikaf yang terusun rapih dan terencana dengan menggabungkan aspek pendidikan ruhani, jasmani, dan fikri, akan memberikan perubahan yang positif kepada kita sekeluarnya kita dari bulan Ramadhan.

Maka sungguh beruntung bagi mereka yang diberikan kesempatan untuk melaksanakan sunnah I'tikaf ini secara ikhlas. Dan bagi mereka yang super sibuk, tentu I'tikaf ini bisa saja dilakukan dengan sesekali saja, ataupun tidak harus sebanyak sepuluh hari. Sebab pada dasarnya itikaf di Masjid itu bisa dilakukan sekalipun hanya sebentar saja, yang terpenting adalah niat kita untuk beri'tikaf dalam hati. Contohnya ketika kita hendak melaksanakan shalat wajib berjama'ah, lalu ketika memasuki masjid kita memulai niat I'tikaf, selepas shalat kita berzikir dan membaca al-Qur'an setelah itu kita keluar untuk kembali kerja.

Dengan cara seperti ini kita sudah mendapatkan pahala I'tikaf sekalipun waktunya sangat singkat. Yang terpenting dari ibadah apapun adalah niatnya.Maka tentu tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak sempat mengamalkan sunnah i'tikaf, khususnya pada bulan Ramadhan yang agung ini.

والله أعلم بالصواب
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer